Tugas peng. Animasi dan desain grafis
PEMBUATAN
ANIMASI MASHA AND THE BEAR
AWAL MULA
Serial
animasi ‘Masha and the Bear’ diciptakan oleh Direktur Artistik Animakkord Oleg
Kuzovkov pada tahun 2007.
Pada
saat itu, animasi ini belum memiliki naskah, melainkan hanya sinopsis dari
episode pertama yang menceritakan kisah seorang gadis kecil bernama Masha yang
tersesat di hutan, dan kemudian ia bertemu dengan seekor beruang.
“Sejak
awal, tokoh animasi ini sudah penuh warna, sehingga kisah ini dengan mudah
mengalir begitu saja,” kata sang penulis skenario ‘Masha and the Bear’ Denis
Chervyatsov.
Penulis skenario ‘Masha and
the Bear’ Denis Chervyatsov. Foto: Yasya Phoghelgardt
Naskah
telah siap, tetapi kru yang dapat ‘menghidupkannya’ saat itu belum ada. Sang
direktur artistik kemudian menghubungi beberapa studio yang ia tahu. Mereka pun
sepakat untuk membuat animasi dari naskah tersebut. “Setelah menyelesaikan
episode pertama, kami mengunggah video tersebut ke YouTube,” ujar Chervyatsov.
Chervyatsov
menceritakan, mereka membaca setiap komentar penonton yang masuk di YouTube
dengan nafas tertahan. “Tak lama, saluran televisi dan radio Rusia VGTRK
mendukung tayangan animasi ini,” kata Chervyatsov. Setelah itu ‘Masha and the
Bear’ menjadi populer dan proses produksi pun terus dilanjutkan.
Perlahan-lahan,
tim mulai terbentuk. Kini, studio animasi Animakkord memiliki sekitar 100 orang
karyawan. Pembuatan satu episode yang berdurasi sekitar tujuh menit biasanya
memakan waktu sekitar tiga hingga empat bulan. Biasanya, dalam proses produksi
bisa ada empat seri sekaligus pada saat yang bersamaan.
Pembuatan Animasi
Pembuatan
animasi dimulai dengan skenario yang ditulis oleh sang pendiri studio, Oleg
Kuzovkov. Deskripsi semua tindakan dan adegan yang terjadi di setiap episode
dituliskan pada beberapa lembar kertas berukuran A4.
Setelah
skenario siap, anggota tim yang bertanggung jawab akan menggambar setiap adegan
yang kemudian disusun menjadi papan cerita (storyboad).
Storyboard.
Foto: Yasya Phoghelgardt
Storyboard
yang telah siap kemudian akan diserahkan ke bagian animasi dua dimensi. Di
tahap ini, para ahli akan menyusun gambar berdasarkan urutan kronologis secara
berurutan, dan membagi mereka ke dalam berbagai episode. Pada bagian ini, durasi
setiap episode, interaksi antarkarakter, serta dialog karakter utama, yaitu
Masha, akan diketahui.
Setelah
itu, animasi ini akan diisi dengan suara. Alina Kukushkina (14) adalah pengisi
suara Masha. Alina mulai mengisi suara Masha sejak ia berusia enam tahun.
Namun, kini dalam seri terbaru di musim (season)
ketiga, suara Masha diisi oleh aktris Varya Sarantseva.
Foto:
Yasya Phoghelgardt
Kemudian,
bentuk dua dimensi setiap benda dan karakter diubah menjadi bentuk tiga
dimensi. Tahap ini melibatkan para pemodel.
Setiap
model akan bergerak mengikuti situasi dan kondisi. Di sini, para ahli akan
menempelkan elemen kontrol ke seluruh bagian yang bergerak yang dapat
menghidupkan segala sesuatu yang tidak statis ke dalam frame gambar. Semua ini dilakukan oleh para animator agar bisa
membuat, misalnya, efek tirai yang bergoyang karena terhembus angin, Masha yang
menari, dan beruang yang kebingungan.
Foto:
Yasya Phoghelgardt
Setelah
semua dimodelkan, tahapan selanjutnya adalah texturing. Di sini, karakter yang awalnya bewarna abu-abu akan
disulap menjadi penuh warna.
Setelah
itu, animator akan mengatur semua yang ada di dalam frame seperti boneka. Gambar-gambar ini akan bergerak membuka
pint atau mengambil sebuah buku dari rak. Animator juga akan menempatkan posisi
bibir Masha sesuai dengan apa yang diucapkannya. Proses ini dapat berlangsung
dua hingga tiga bulan.
Setelah
itu, hasil ini akan diserahkan untuk tahap rendering. Ini adalah suatu tahap
ketika para ahli akan memberikan tekstur pada model dan menyusun warna dalam frame.
Kemudian, animasi akan dikirim ke tahap akhir. Para spesialis gabungan akan bekerja pada setiap adegan, mengolah mereka, menyelaraskan intensitas warna, dinamika, dan menggabungkan menjadi satu produk akhir.
Komentar
Posting Komentar